NAUTIKA!!!

AHLAN (WELCOME)!!!

assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
salam untuk kita semua, saya membuat blog ini hanya ingin membantu adek - adek saya yang sedang berada di bangku sekolah.
berilmu bukan untuk menggurui, namun tiada salahnya untuk berbagi ilmu walau tidak mempunyai banyak pengalaman
semoga materi ini bermanfaat bagi kawan - kawan semuanya yang sedang belajar mendalami dunia pelayaran khususnya untuk jurusan nautika. Bila ada kesalahan mohon untuk kita perbaiki bersama.

Sabtu, 14 Mei 2016

PEMUATAN

Ada 5 (lima) Prinsip Penanganan dan Pengaturan Muatan yaitu  :
       1.      Melindungi Kapal.
2.        Melindungi Muatan.
3.        Pemanfaatan Ruang muat semaksimal mungkin.
4.        Bongkar muat secara Cepat, Teratur dan Sistimatis.
5.        Melindungi ABK dan Buruh.
 Untuk dapat menjaga keselamatan / melindungi muatan , maka pihak Carrier dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, harus mengenal betul akan sifat-sifat serta jenis-jenis dari setiap muatan  sehingga dapat menghindari kerusakan muatan yang diakibatkan oleh  :
1.        Keringat kapal
2.        Keringat Muatan
3.        Kebocoran / kebasahan dari muatan lain.
4.        Pergesekan dengan kulit / badan kapal.
5.        Pergesekan dengan muatan lainnya.
6.        Penaganan muatan.
7.        Muatan lainnya.
8.        Penanggasan (Spontaneous heating)
9.        Pencurian (Pilferage).
 Agar dapat menghidari / mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh hal-hal tersebut diatas , maka yang harus dilakukan dengan  baik dan tepat adalah  :
1.        Penggunaan Penerapan (Dunnage).
2.        Pengikatan dan Pengamanan (Lashing and securing)
3.        Pemberian Ventilasi.
4.        Pemisahan Muatan.
5.        Perencanaan yang prima.

Broken  Stowage      =      Volume Palka – Volume Muatan   x  100 %
                                    Volume Palka

 Hal yang tidak dapat dihindari pada Pengaturan muatan ke dalam suatu palka adalah terjadinya Broken stowage pada tempat-tempat yang antara lain  :
1.        Sudut-sudut palka.
2.        Palka-palka ujung.
3.        Didaerah got-got (Bilge).
4.        Pada susunan muatan paling atas (Top tier).
5.        Diantara muatan-muatan.
Dalam melaksanakan kegiatan pengaturan muatan, maka penyebab terjadinya Broken stowage adalah  :
1.        Bentuk palka.
2.        Bentuk Muatan.
3.        Jenis muatan.
4.        Skill Buruh / pekerja.
5.        Penggunaan Penerapan (Dunnage).
Untuk mengatasi terjadinya Broken stowage, maka hal-hal yang harus dilakukan adalah  :
1.        Pemilihan bentuk muatan yang sesuai dengan bentuk palka.
2.        Pengelompokan dan pemilihan jenis muatan.
3.        Penggunaan Muatan pengisi (Filler cargo).
4.        Pengawasan pengaturan muatan.
5.        Penggunaan Dunnage seminim mungkin.

Pembersihan ruang muat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut  :

§   Mengeluarkan sisa-sisa dan bekas-bekas muatan terdahulu termasuk sisa-sisa dan bekas-bekas penerapan.
§   Menyapu bersih kotoran dan debu-debu ruangan termasuk dinding-dinding, bila perlu menggunakan serbuk gergaji untuk membersihkan sisa-sisa muatan yang melekat, misalnya bekas –bekas minyak dll.
§   Membersihkan Got-got dari segala kotoran-kotoran yang dapat menyumbat saringan dan pipa isapnya.
§   Mengumpulkan sisa-sisa muatan terdahulu dan kotoran-kotoran di atas dek untuk dibuang ke darat pada tempat yang telah disiapkan untuk itu.
§   Ruangan yang telah disapu bersih, kemudian dicuci dengan air tawar untuk menghilangkan debu-debu yang masih melekat.
§   Jika ruangan berbau, maka air cucian diberi campuran bahan kimia sedikit untuk menghilangkan bau yang tidak enak tersebut.
§   Air cucian yang tertampung dalam got-got dikuras / dikeringkan, tidak melalui pipa isap jika air got tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan pencemaran.
§   Menjalankan Ventilasi ruang muat agar ruang muat cepat kering.




Kelambatan (Delay) yang dapat ditemui dalam suatu proses kegiatan pengaturan muatan adalah :
1.        Kelambatan akibat tehnis (Technical delay)
2.        Kelambatan akibat hambatan proses dalam pelaksanaan (Operating delay)
3.        Kelambatan akibat buruh tidak terampil (Unskilled labour)
4.        Kelambatan akibat dari keadaan alam (Natural factor)
5.        Kelambatan akibat pemogokan (Strike)
6.        Kelambatan akibat terjadinya pemumpukan muatan dipelabuhan (Congestion)

 

Formula menentukan SF

a.     SF  =  Volume / Berat.

        Jika diketahui volume suatu kolli muatan (v) dengan berat (g), maka   :

SF  =  1000 x v  
                 G
SF  =  1 / BJ
Volume yang dibutuhkan =  Berat muatan x  SF/ (1 - BS)
1. Penerapan Lepas (Loss dunnage) .
Penerapan terlepas terdiri dari bahan-bahan  :  Papan-papan, balok-balok, tikar, kertas, terpal, sasak, plastik, tali dan air bag.
2.  Penerapan Tetap (Permanent dunnage)
Penerapan tetap terdiri dari  : 
a.        Wilah keringat (Sweat batten / Cargo batten )
Letaknya disamping – samping pada dinding palka.
b.        Papan alas palka (Bottom ceiling / Floor ceiling)
Letaknya didasar palka atau diatas tank top dan juga diloteng palka.
c.        Papan penutup Got (Lumber board)
Letaknya diatas got-got palka.
d.        Papan Penutup pipa-pipa / dinding panas (Woodens heating)
Letaknya pada pipa-pipa panas dalam palka dan pada dinding yang berbatasan langsung dengan kamar mesin.
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh penerapan (dunnage) adalah  :
1.        Bahan harus kuat dan kering.
2.        Bukan dari bahan yang Hygrokopis atau yang karena sifatnya dapat merusak muatan.
3.        Dapat memenuhi fungsinya.
4.        Mudah diperoleh.
5.        Harga dan biaya angkut murah.
Maksud dan Tujuan dari panggunaan Penerapan (Dunnage) adalah untuk dapat  :
                 1.   Mencegah kerusakan muatan akibat dari :
a.        Pengembunan (Condensation).
b.        Cairan bebas (Free moisture).
c.        Pergeseran (Chafage).
d.        Himpitan (Crushing).
e.        Panas mendadak (Spontaneous heating).
f.         Pencurian (Pilferage).
                2.    Mengelompokkan muatan (Grouping).
        3.    Memisahkan muatan (Segregation).
        4.    Meninggikan titik berat muatan.
        5.    Membongkar muatan secara cepat dan sistimatis.
Berfungsi sebagai Peranginan (Ventilasi)
Guna dari pada Stowage Plan adalah  :
1.        Dapat mengetahui letak tiap muatan serta jumlah dan beratnya.
2.        Dapat merencanakan kegiatan pembongkaran yang akan dilakukan.
3.        Dapat memperhitungkan jumlah buruh yang diperlukan.
4.        Dapat memperhitungkan lamanya waktu pembongkaran berlangsung.
5.        Sebagai Dokumen pertanggung jawaban atas pengaturan muatan.
Tentative Stowage Plan adalah berupa gambaran ancar-ancar untuk suatu rencana pengaturan muatan yang dibuat sebelum kapal tiba di pelabuhan muat atau sebelum pelaksanaan pemuatan, dibuat dengan berdasarkan Booking List atau Shipping Order yang diterima untuk suatu pelabuhan tertentu.

               

Final Stowage Plan adalah gambaran informasi yang menunjukkan keadaan sebenarnya dari Letak-letak muatan beserta Jumlah dan Beratnya pada tiap-tiap palka yang dilengkapi dengan Consignment mark untuk masing-masing pelabuhan tertentu.
Hal-hal yang dapat timbul akibat kurangnya pemberian peranginan atau ventilasi kedalam palka antara lain :
1.        Terjadinya kenaikan suhu pada udara dalam palka.
2.        Udara dalam palka akan berbau.
3.        Terjadinya kondensasi.
4.        Terjadinya Penanggasan muatan.

5.        Menumpuknya gas-gas beracun dalam palka.


Menyiapkan Ruang Muatan
Ruang muatan secara keseluruhan dibersihkan termasuk got-gotnya, lantai, dinding-dinding serta langit-langit dicuci, dikerok bersih dan digosok dengan kain yang dibasahi dengan bahan pembersih yang akan mencegah pertumbuhan cendawan pada kayu-kayu.
1.       Dunnage harus dibersihkan dan didinginkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
2.       Untuk membunuh atau menghalangi pertumbuhan bakteri dilakukan dengan menyemprot bagian dalamnya dengan bahan anti septik secukupnya.
3.       Semua Isolasi diperiksa dan apabila ada yang kendor harus diperbaiki.
4.       Papan-papan dan boyo-boyo pada ambang palka serta ventilasi dari lubang isolasi diperiksa dan bila ada yang rusak segera diperbaiki.
5.       Kebocoran-kebocoran pipa harus segera diperbaiki.
6.       Scuper dipasang dan semua pipa-pipa yang menuju keruang pendingin harus ditutup agar tidak ada udara yang masuk.
7.       Setiap Ventilasi keruang pendingin disumbat.
8.       Alat pendinginnya dibersihkan lalu diisi kembali dan dites.
9.       Termometer harus disiapkan dan pipa-pipanya diperiksa.
10.    Sebelum menerima muatan ruangan harus disurvey oleh Surveyor dan semua survey yang dilakukan harus menghasilkan Certificate, dimana didalamnya tercantum suhu yang diperoleh sebelum menerima muatannya.

SURAT-SURAT MUATAN (DOCUMENTS OF CARGO)
Surat-surat yang berkaitan dengan Penanganan dan Pengaturan Muatan antara lain adalah sebagai berikut  :
a.       Shipping Instruction / Shipping Order
Surat yang dibuat oleh Shipper yang ditujukan kepada Carrier / kapal untuk menerima  dan memuat muatan yang tertera dalam surat tersebut. Shipping Order berisi  :  Nama shipper, Nama Consignee dipelabuhan bongkar, Notify address, Pelabuhan Muat, Pelabuhan Tujuan, Nama dan Jenis barang, Jumlah Berat dan Volume, Shipping Mark, Total Nett Weight, Total Gross weight, Total Measurement, Freight and charge, B/L , Dated, Commercial Invoice, No.L/C.
b.      Resi Mualim (Mate receipt)
Surat tanda terima barang / muatan diatas kapal sesuai dengan keadaan muatan tersebut yang ditanda tangani oleh mualim – I. Resi Mualim diberi catatan bila terdapat hal-hal yang tidak sesuai atau perlu keterangan tambahan. Apa yang tertera dalam Mate receipt akan tertera dalan Konosemen (Bill of Lading)
c.      Tally Sheet
Suatu daftar / catatan penghitungan jumlah / banyaknya muatan yang diterima atau muatan yang dibongkar oleh kapal. Penghitungan dilakukan oleh Tally Clerk dan di syahkan / diketahui oleh Mualim –I.
d.      Manifest.
Surat yang merupakan suatu Daftar barang-barang  / muatan yang telah dikapalkan. Dimana daftar tersebut berisi :  Nama kapal, Pelabuhan Muat dan Pelabuhan tujuan, Nama Nakhoda, Tanggal, No. B/L, Pengirim (Shipper), Penerima (Consignees), Tanda (Mark), Jumlah / banyaknya (Quantity), Jenis barang / muatan (Desription of goods),  Isi & Berat (Volume & Weight) dan Keterangan jika ada. Dibuat oleh Perusahaan Pelayaran.
e.       Letter Of Indemnity / Letter of Guarantee.
Surat Jaminan yang dibuat oleh Shipper untuk memperoleh Clean B/L, dimana Shipper akan bertanggung jawab apabila timbul Claim atas barang tersebut.
f.       Konosemen (Bill of Lading)
Merupakan surat persetujuan pengangkutan barang antara pengirim (Shipper) dan Perusahaan Pelayaran (Owner) dengan segala konsekuensinya yang tertera pada surat  tersebut. Juga dapat merupakan surat kepemilikan barang sebagaimana yang tertera dalam surat tersebut dan oleh karenanya dapat diperjual belikan sehingga Bill of Lading ini juga merupakan surat berharga.
g.       Statement of  Fact.
Laporan pelaksanaan kegiatan bongkar / muat mulai dari awal hingga selesai kegiatan.
h.      Stowage Plan
Stowage Plan merupakan gambaran informasi kondisi muatan yang berada dalam ruang muat baik mengenai Letak, Jumlah dan Berat muatan sesuai consignment mark bagi masing-masing pelabuhan tujuannya.   
i.      Delivery Order
Suatu surat yang menyatakan kepemilikan atas barang atau muatan. Dimana D/O dapat diperoleh dengan menukarkan B/L miliknya.
j.      Hatch List
Daftar muatan yang berada dalam palka yang bersangkutan.
k.     Discharging List
Daftar bongkaran muatan pada suatu pelabuhan tertentu.
l.      Damage Report.
Merupakan suatu surat Berita acara kerusakan muatan yang terjadi diatas kapal sehubungan tanggung jawab pihak carrier.
m.     Marine Note of Sea Protest
Merupakan suatu Berita Acara atas kerusakan muatan diluar kemampuan manusia. Dibuat oleh Nakhoda dan di syahkan oleh Notaris.
n.      Notice of Readiness
Suatu surat yang dibuat oleh Nakoda yang menyatakan bahwa kapal telah siap untuk melaksanakan kegiatan pembongkaran atau pemuatan.


2 komentar:

  1. Permisi mau nanya Pak, apakah Alat bongkar muat curah kering paling efisien ini bisa bermanfaat di perusahaan bapak?

    BalasHapus
  2. Fungsi dari wilah keringat apa pak

    BalasHapus