NAUTIKA!!!

AHLAN (WELCOME)!!!

assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
salam untuk kita semua, saya membuat blog ini hanya ingin membantu adek - adek saya yang sedang berada di bangku sekolah.
berilmu bukan untuk menggurui, namun tiada salahnya untuk berbagi ilmu walau tidak mempunyai banyak pengalaman
semoga materi ini bermanfaat bagi kawan - kawan semuanya yang sedang belajar mendalami dunia pelayaran khususnya untuk jurusan nautika. Bila ada kesalahan mohon untuk kita perbaiki bersama.

Sabtu, 14 Mei 2016

KOMPAS MAGNET

PEDOMAN MAGNET
Sebuah alat navigasi yg digunakan untuk menetapkan arah di laut, baik berupa haluan kapal maupun baringan
Jenis pedoman (umumnya di kapal)
1.        Pedoman magnet (basah/kering) kerjanya tergantung dari sifat” magnet dari magnet batang & pengaruh medan magnet bumi
2.        Pedoman Gyro prinsip kerjanya sama sekali tidak tergantung dari sifat” magnet yaitu dengan cara kerja gyroscope & tergantung pada sumber tenaga listrik di kapal

Menurut fungsi dan penempatannya , terdapat 3 pedoman magnet:
1.        Pedoman tolok (standard compass)
2.        Pedoman kemudi (steering compass)
3.        Pedoman cadangan (spare compass)

Cairan kompas magnet : air murni H₂O + gliserin 2%, untuk kapal kecil < 2000 GT (ruang muat) sebagai bagian utama system auto pilot digunakan sonde magnetic / kompas sensor coil sebagai back up Gyro compass

Sifat magnet
1.        Memiliki gaya tarik menarik dan tolak menolak terhadap logam bermagnet lainnya (besi / baja)
2.        Ujung batang magnet (kutub utara dan kutub selatan)
3.        Kekuatan tarik/tolak yang terkuat pada ujung magnet batang
4.        Kutub senama tolak menolak, kutub tidak senama tarik menarik
5.        Apabila magnet batang ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat berputar bebas dalam bidang horizontal, maka kutub – kutubnya akan mengarah / menunjuk ke kutub” bumi
6.        Kekuatan gaya tarik / tolak antara ke2 buah magnet batang yang berbeda berbanding lurus dengan hasil kali kekuatan magnet kutub pangkat 2 (hukum coloumb)
F = m₁ x m₂
                                                                R²
Penyimpanan / peletakan pedoman magnet
1.        Sedapat mungkin pada pertengahan kapal (diatas garis lunas kapal)
2.        Jauh dari massa besi, yang terbagi tidak sama pada kedua sisi
3.        Tidak ditempatkan dekat linggi – linggi karena disini terdapat kutub – kutub megnetisme permanen (P & Q)
4.        Jauh dari massa besi yang besar dan vertikal (funnel, tiang baja, penopang, dll)
5.        Jauh dari besi lunak membujur dan melintang yang berjalan terus

A.        Pedoman magnet kering
Adalah pedoman magnet dimana batang – batang magnet dipasang sejajar satu sama lain dan digantungkan dibawah mawar pedoman dengan menggunakan benang sutera, sehingga bisa bergerak bebas secara horizontal
Bagian utama:

1.        Ketel pedoman, berfungsi sebagai tempat semat, piringan pedoman dan garis layar
2.        Piringan pedoman, terdapat mawar pedoman, batang magnet, sungkup
3.        Cincin lenja, untuk menggantung ketel pedoman pada rumah pedoman agar pedoman selalu dalam keadaan datar pada waktu kapal mengoleng / mengangguk
4.        Rumah pedoman, sebagai tempat ketel pedoman dan batang – batang penimbal

Syarat – syarat piringan pedoman yang baik:
1.        Harus ringan, sungkup piringan pedoman bagian bawahnya harus licin
2.        Tidak memiliki kesalahan kolimasi (sudut penyimpangan yang dibentuk antara jarum” magnet dengan garis hubung arah utara – selatan mawar pedoman)
3.        Pembagian derajatnya harus jelas sehingga mudah dibaca, dan dibuat secara teratur
4.        Besarnya piringan pedoman harus seimbang dengan besarnya ketel pedoman
5.        Piringan pedoman harus tenang
6.        Piringan pedoman harus peka
7.        waktu ayun piringan harus cukup besar, yaitu minimum 14 detik agar tidak terjadi sinkronisasi dengan olengan kapal

Sifat peka piringan pedoman
Apabila suatu saat piringan pedoman keluar dari keadaan seimbang karena suatu pengaruh dari luar, maka segera setelah pengaruh magnet lain tersebut dihilangkan (dijauhkan), maka piringan pedoman harus segera kembali ke kedudukan seimbangnya
Syarat:
1.        Memiliki momen magnet (dari susunan jarum magnet) makin peka piringan pedoman tergantung dari:
-           Panjang batang jarum magnet
-           Kekuatan kutub” magnetnya:
K = m x a               ket:
                                    K = momen magnet
                                    m = kekuatan magnetis
                                    a = panjang batang magnet
2.        Intensitas horizontal yang besar (H = T cos i)
3.        Kerat piringan harus ringan (lebih ringan lebih peka)
4.        Ujung semat harus tajam sekali (makin tajam makin peka)
Sifat tenang piringan pedoman
Apabila mendapat pengaruh dari luar, keseimbangan piringan pedoman tidak terganggu
Syarat:
1.        Ujung semat sangat lancip / tajam
2.        Piringan pedoman sangat ringan
3.        Momen magnet besar
4.        Momen lembam besar (gaya lawan terhadap gerakan mendatar piringan pedoman)
Cara memeriksa kepekaan piringan pedoman:
1.        Putar piringan pedoman ke kanan / ke kiri kira – kira 3° dari kedudukan seimbang
2.        Lepaskan dan kemudian baca penyimpangan sudut pada sisi lainnnya
3.        Ulangi hal yang sama pada sisi lainnya
4.        Bila hasil penyimpangan pada kedua sisi sama / berselisih ½° saja berarti piringan pedoman cukup peka
KETEL PEDOMAN
Umumnya terbuat dari perunggu / kuningan dan berbentuk bulat torak. Bagian – bagiannya:
1.        Tutup atas berupa kaca bening
2.        Kaca baur sebagai penutup bagian bawah agar tembus cahaya
3.        Garis layer untuk melihat / membaca haluan
4.        Pemberat untuk menjaga kestabilan ketel
5.        Penyangga semat sebagai penjepit semat
6.        Tanduk / baut untuk menyangkutkan ketel dengan cincin lenja
Syarat ketel pedoman yang baik:
1.        Ketel tidak boleh mengandung magnet
2.        Jika ketel diam, tutup kaca harus dalam keadaan mendatar
3.        Ketel harus mudah mengayun & tidak menyentuh dimana – mana
4.        Semat harus berdiri tepat di tengah – tengah ketel
5.        Ujung semat harus terletak di titik potong penggantungan
6.        Titik putar pesawat baring harus tegak lurus diatas ujung semat pedoman
7.        Garis layar harus dalam keadaan yang benar
8.        Alat penggantungan (cincin lenja) tempat dimana ketel didudukkan dengan benar

B.     Pedoman magnet basah
          Piringan pedoman berada di dalam zat cair
Fungsi cairan dalam ketel pedoman:
Agar lebih baik meredam getaran” dari dalam sehingga piringan dapat lebih tenang. Selain itu dapat mengurangi kemungkinan kerusakan pada semat dan mawar pedoman


Cairan dalam ketel pedoman terdiri dari:
1.        Air tawar dengan prosentase 75% - 80%
2.        Ether (alkohol murni 100%) dengan prosentase 20% - 25%

Prinsip kerja pedoman magnet basah:
-           Piringan pedoman diletakkan diatas pengapung
-           Dibawah pengapung digantungkan batang” magnet
-           Keseluruhannya diletakkan dalam cairan sehingga jika berada dalam medan magnet bumi, piringan dapar berputar dengan bebas
-           Jika kapal diam maka piringan pedoman juga diam dengan skala 360°/U menunjuk ke kutub bumi
-           Tepat dalam arah bidang lunas linggi pada bagian dalam ketel pedoman ditempatkan garis layer
-           Skala derajat piringan pedoman yang berimpit dengan garis layer menunjukkan arah haluan kapal

Istilah – istilah
Variasi, sudut yang dibentuk oleh utara – slatan sejati bumi dengan arah utara magnetisme bumi
Deviasi, sudut yang dibentuk oleh utara magnetisme  bumi dengan penyimpangan penunjukan utara – selatan pedoman magnet
Agone, garis di peta yang menghubungkan tempat – tempat yang memiliki perubahan variasi 0°
Isologone, garis di peta yang menghubungkan tempat – tempat yang memiliki perubahan variasi yang sama
Isogon, garis di peta yang menghubungkan tempat – tempat yang memiliki variasi yang sama
Aklin, garis di peta yang menghubungkan tempat – tempat yang memiliki sudut inklinasi 0°
Inklinasi, sudut antara bidang yang menjadi acuan dengan bidang yang diukur kemiringannya

PENIMBALAN PEDOMAN
Karena pengaruh magnetisme tidak beraturan, kemungkinan besar deviasi pedoman menjadi sangat besar pada beberapa haluan, dan tidak beraturan / tidak merata pada setiap perubahan haluan kapal.
Persiapan menimbal pedoman:
1.        Kapal harus duduk tegak juga pada penimbal simpangan senget
2.        Kapal harus duduk dengan sarat rata” / even keel
3.        Semua bagian besi harus ada ditempat seperti keadaan sedang berlayar di tengah laut (kapal laik laut secara magnetis)
4.        Kapal tiak boleh berada di dekat massa besi yang besar seperti dock, tongkang, pabrik, steel construction, dll
Tujuan penimbalan pedoman:
1.        Membuat deviasi sekecil mungkin
2.        Perubahan deviasi pada perubahan haluan agar terjadi secara berangsur – angsur dan merata
3.        Sebanyak mungkin memperkuat gaya pengarah dan disamakan pada semua haluan
Alat – alat penimbal yang biasa digunakan di kapal :
1.        Korektor P (batang C)
2.        Korektor Q (batang B)
3.        Flinder Ball
4.        Korektor D
5.        Magnet senget
Alasan dilakukan penimbalan
1.        Deviasi berubah cepat, pada perubahan haluan mawar pedoman kadang – kadang menjadi tidak tenang dan lamban, sehingga sulit untuk digunakan pada waktu kapal berlayar diperairan sempit / pada waktu pemanduan kapal
2.        Mudah terjadi kekeliruan apabila berlayar dibawah perintah pandu
3.        Deviasi yang besar mengakibatkan perubahan besar dalam gaya pengaruh, sehingga pada haluan – haluan tertentu mawar menjadi terlampau lamban
4.        Jika simpangan senget besar, maka pada waktu kapal oleng mawar pedoman manjadi tidak tenang
Istilah – istilah dalam penimbalan:
Ø  Gaussin error, perubahan nilai deviasi yang terjadi karena kapal merubah haluan
Ø  Retentive error, perubahan nilai deviasi pedoman yang terjadi karena kapal berlayar dengan haluan tetap dalam waktu yang cukup lama (lebih dari 12 jam) karena adanya induksi terhadap magnetisme remanen

Ø  Full compensation, penimbalan penuh / penimbalan menyeluruh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar